8 Jenis Bahan Mentah untuk Bangunan, Lengkap dengan Fungsinya

apakah kamu sedang ingin membangun rumah atau bangunan lain? Bahan mentah untuk bangunan wajib untuk kamu ketahui. Terdapat beberapa bahan mentah yang berasal dari alam. Salah satunya adalah kayu.
Lalu, apa bahan mentah lain yang digunakan untuk bangunan? Yuk simak penjelasannya

Pengertian Bahan Bangunan
Dikutip dari buku Menghitung RAB Pembangunan Rumah, bahan bangunan adalah bahan dasar pembentukan sebuah bangunan atau rumah tinggal. Hampir seluruh bahan mentah untuk bangunan dihasilkan oleh alam. Oleh karena itu, apabila eksploitasi terus berlanjut maka akan habis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan bahan bangunan alternatif masih menjadi dilema bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang masih ragu untuk menggunakan bahan sintetis dan cenderung memilih bahan bangunan yang berasal dari alam.

Contoh Bahan Mentah Untuk Bangunan
Berikut beberapa contoh bahan mentah untuk bangunan:

1. Semen
Semen adalah bahan ikat pada campuran beton. Kamu dapat mencampur semen dengan bahan kimia lainnya. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses ikatan atau memperlambat proses ikatan. Umumnya, semen yang digunakan adalah semen portland.

2. Pasir
Pasir merupakan contoh bahan material butiran untuk campuran beton. Butiran pasir dapat berukuran antara 0,0625 mm sampai 2 mm. Kriteria pasir yang baik adalah memiliki butiran yang tajam, memiliki ragam bentuk butiran, tidak mengandung bahan organik, tidak mengandung lumpur lebih dari 5%, dan ketika pasir dikepal tidak ada lumpur yang tertinggal.

3. Kerikil
Kerikil merupakan bebatuan kecil. Biasanya kerikil berasal dari batu granit yang dipecahkan. Kerikil digunakan sebagai campuran beton. Umumnya, ukuran kerikil yang digunakan antara 2 mm hingga 75 mm.

Kriteria kerikil yang baik adalah keras, tidak mudah rapuh atau rongga, dan memiliki permukaan yang tajam. Untuk membuat balok beton ukuran kerikil yang digunakan adalah 1/5 dari lebar balok. Untuk membuat beton plat kerikil yang digunakan maksimum 1/3 lebar plat. Jarak bersih antar tulangan adalah 3/4.

4. Kapur
Kapur yang digunakan untuk bangunan harus dalam keadaan kering dan lunak. Butiran-butiran harus bervariasi antara butiran halus dan kasar.

Apabila kapur disaring menggunakan ayakan dengan lubang berukuran 0,85 mm maka 2/3 dari volume dapat melewati saringan. Pastikan untuk menyimpan material kapur dari tempat yang terlindung dari air.

5. Air
Air digunakan sebagai pencampur semen, pasir, dan kerikil. Untuk campuran beton air yang digunakan adalah air bersih yang tidak mengandung zat-zat organik, minyak, dan bahan-bahan kimia lainnya sebab bahan-bahan tersebut dapat merusak beton dan baja tulangan.

6. Baja Tulangan
Baja adalah komponen struktur beton. Baja memiliki fungsi untuk menahan tarikan. Jenis baja yang digunakan dapat berupa baja ulir dan baja polos.

7. Batu Bata
Batu bata merupakan salah satu bahan material yang dapat digunakan untuk membuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga berwarna merah-kemerahan.

Untuk pemasangan dinding sebaiknya bata direndam terlebih dahulu agar air semen tidak langsung mengering. Namun, penggunaan bahan batu bata telah menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, cenderung menjadi pilihan masyarakat karena harganya yang murah dan arsitekturnya yang indah.

8. Kayu
Beberapa jenis kayu yang biasanya digunakan sebagai bahan mentah untuk bangunan adalah kayu jati, kayu kalimantan, dan kayu glugu (kelapa). Berikut penggunaannya:

Kayu glugu masih banyak digunakan sebagai rangka atap terutama di daerah pedesaan.
Kayu jati digunakan untuk pintu dan jendela konstruksi berat lainnya yang tidak terlindungi. Jenis kayu ini akan dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama.
Kayu Kalimantan misalnya kamper, kruing, bengkirai, dan meranti biasa dijadikan bahan bangunan.
Itulah tadi penjelasan tentang bahan mentah untuk bangunan. Semoga bermanfaat!

sumber: https://www.detik.com/properti/tips-dan-panduan/d-6960025/8-jenis-bahan-mentah-untuk-bangunan-lengkap-dengan-fungsinya.